Program literasi online gratis
Lalilo adalah pendidikan berbasis web perangkat lunak untuk guru dan siswa K-2. Ini menawarkan cakupan komprehensif keterampilan keaksaraan awal dan instruksi yang dipersonalisasi dan berbeda. Ini membantu siswa belajar melalui pelajaran adaptif. Di sisi lain, guru dapat menggunakan dasbor aplikasi untuk memantau kemajuan seluruh kelas, serta siswa secara individu. Lalilo memiliki gaya visual bersih dan fokus yang terlihat lebih kontemporer. Itu bersandar pada kecerdasan buatan untuk menawarkan siswa latihan yang ditargetkan. Siswa akan melakukan perjalanan melalui dunia yang berbeda dan bertemu karakter kartun saat mereka belajar. Sepanjang jalan, mereka juga akan membaca buku, menyelesaikan kegiatan, dan maju di jalur pembelajaran yang terstruktur dengan baik.
Membuat belajar menjadi menyenangkan
Lalilo adalah alat pembelajaran online gratis untuk siswa dan guru taman kanak-kanak, kelas 1, dan 2. Karena melayani siswa yang lebih muda, ia hadir dengan desain yang akan membuat pembelajaran menyenangkan bagi mereka. Ini memperkenalkan dunia yang berbeda di mana siswa harus melalui untuk mengumpulkan lencana dan membuka cerita. Setiap cerita kaya kosakata, mengajarkan siswa tentang alam dan hewan dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Selain itu, pelajaran membaca juga komprehensif, dengan cakupan luas dari setiap bunyi huruf dan keluarga kata.
Lalilo juga menawarkan personalisasi fleksibel, memberikan pelajaran tertentu dan membiarkan anak TK bekerja melalui perkembangan pembelajaran bawaan. Pada akhirnya, keberhasilan aplikasi terletak pada latihan adaptif dan kemampuannya untuk menunjukkan dan menyesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan siswa. Namun, dengan memberikan pelajaran berbasis siswa, pemantauan kemajuan akan sangat sulit bagi guru. Meskipun memiliki dashboard untuk itu, guru tetap perlu mengawasi siswanya untuk memastikan mereka belajar.
Secara keseluruhan, Lilo adalah aplikasi pendidikan anak yang bagus untuk menggunakan. Pelajarannya interaktif dan menarik secara visual tanpa mengganggu siswa. Namun, ada beberapa masalah dengan aktivitas tersebut, karena aktivitas tersebut sangat bergantung pada petunjuk berbasis audio dan dapat menggunakan sedikit penguatan tekstual. Selain itu, pelajaran bisa menggunakan beberapa kegiatan yang lebih inventif atau istirahat kreatif. Akhirnya, cerita—walaupun beragam dan menyenangkan—ditulis oleh Lalilo, jadi jangan berharap penulis yang dapat dikenali.